Semarang-Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat, konsumsi Solar subsidi di wilayah Jawa Tengah mengalami penurunan pada semester satu 2023 dibanding semester satu tahun sebelumnya.
Pertamina Patra Niaga tetap memastikan, ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar subsidi dalam kondisi aman dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah Jateng.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan pihaknya berkomitmen menyalurkan Solar subsidi, untuk memenuhi kebutuhan konsumen di provinsi ini. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Rabu (6/9).
Brasto menyebut, penyaluran Solar subsidi di wilayah Jateng masih normal dan lancar serta terkendali hingga saat ini.
Brasto menjelaskan, per semester satu dari Januari sampai Juni 2023 kemarin di wilayah Jateng untuk realisasi penyaluran solar subsidi sekira 1.070.000 Kilo Liter (KL).
Padahal, kuota solar subsidi untuk tahun ini sebanyak 2.073.000 KL.
Menurut Brasto, artinya penyaluran solar subsidi di wilayah Jateng sudah mencapai 51,6 persen di semester satu tahun ini.
Namun, realisasi tersebut dipandang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya periode yang sama.
"Realisasi penyaluran solar subsidi pada semester satu 2022 itu adalah 1.090.000 KL. Artinya ada penurunan sebanyak dua persen antara semester satu 2023 dengan semester satu 202 kemarin untuk penyaluran solar subsidi di Jawa Tengah," kata Brasto.
Lebih lanjut Brasto menjelaskan, terjadinya penurunan realisasi penyaluran solar subsidi di Jateng itu karena adanya program subsidi tepat.
Yakni konsumen pengguna solar subsidi harus menunjukkan QR code, ketika akan membeli BBM bersubsidi di SPBU di seluruh wilayah di Jateng.
"Ini dilakukan untuk memantau dan mengawasi penggunaan solar subsidi bisa tepat sasaran di masyarakat. Dengan QR code itu menjadi cara pembatasan pembelian BBM jenis solar subsidi, yang dimaksudkan agar tidak terjadi penyalahgunaan," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar