Semarang-Sebanyak 297 ekor penyu Lekang Dilepasliarkan di Pantai Sodong Kabupaten Cilacap, Selasa (19/9).
Kegiatan tersebut dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan menjaga kelestarian penyu Lekang di habitat aslinya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem laut terutama kelestarian penyu Lekang, pihaknya melalui Fuel Terminal Maos melakukan pelepasliaran penyu Lekang di Pantai Sodong di Kabupaten Cilacap.
Pelepasliaran penyu Lekang tersebut dilakukan secara rutin, dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Brasto menjelaskan, pada awalnya ratusan penyu Lekang yang dilepasliarkan itu berasal dari telur penyu yang ditemukan di sekitar Pantai Sodong.
Telur-telur itu ditemukan pegiat konservasi, dan kemudian dibawa ke areal konservasi untuk ditetaskan menggunakan metode sarang semi alami.
"Dan ini merupakan program yang kami Galang kerja sama dengan BKSDA. Tentunya dari kami program CSR ini merupakan bentuk kepedulian dari Pertamina dan juga bentuk tanggung jawab dari Pertamina bukan hanya sekadar aspek sosial yang digarap tapi juga aspek lingkungan dan aspek ekonomi," kata Brasto.
Lebih lanjut Brasto menjelaskan, telur penyu Lekang banyak ditemukan di pesisir pantai selatan Jawa dan biasanya ditemukan pada April hingga Agustus.
Puluhan telur penyu tersebut kemudian diselamatkan Balai Konservasi Penyu Nagaraja, untuk dibiarkan menetas kemudian disiapkan selama 47 hari sebelum dilepasliarkan kembali ke laut.
"Perlunya dukungan masyarakat dan semua pihak untuk mendukung keberadaan Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap sebagai komitmen FT Maos dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut," jelasnya.
Diketahui, Balai Konservasi Penyu Nagaraja yang dibentuk melalui inisiasi program corporate social responsibility (CSR) Pertamina Fuel Terminal Maos sejak 2019 dan telah berhasil mengkonservasi 1.699 tukik atau anak penyu kembali ke lautan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar