Seorang pegawai Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah ikut menanam bibit mangrove. |
Semarang-Agent of Change (AoC) Sekawan Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, mengupayakan menekan angka emisi karbon sebagai bagian mencegah pencemaran udara.
Yakni, dengan penanaman sebanyak 7.800 bibit mangrove dan 780 bibit cemara laut.
Ketua AoC Sekawan Muhammad Thoha mengatakan berdasarkan hasil kajian menyebutkan, jika emisi karbon bisa ditekan melalui kegiatan penanaman bibit mangrove dan cemara laut. Hal itu dikatakan di sela kegiatan penanaman mangrove di Pantai Mangunharjo, pekan kemarin.
Menurutnya, 7.800 bibit mangrove yang ditanam itu bisa menurunkan emisi karbondioksida sebesar 5.760,3 gram.
Sedangkan untuk cemara laut, mampu menurunkan emisi karbondioksida sebesar kurang lebih 3.500 gram dari 780 bibit yang ditanam.
Thoha menjelaskan, kawasan mangrove dan cemara laut yang ditanam nantinya akan menjadi reservoir karbondioksida sehingga menjadi salah satu solusi dalam mengatasi perubahan iklim global atau menurunkan pemanasan global.
Selain itu juga, bisa menyelamatkan masyarakat pesisir pantai utara Semarang dari bencana abrasi pantai dan banjir rob.
"Salah satu tujuan program ini selain tekan emisi karbon dan tolak rob adalah membentuk eco-airport. Yaitu sebagai ekosistem baru untuk burung-burung yang ada di sekitar airport demi keselamatan penerbangan bandar udara," kata Thoha.
Sebelumnya Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti menyatakan program penanaman mangrove dan cemara laut, sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di lingkungan Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah.
Kegiatan penanaman mangrove dan cemara laut memiliki tujuan utama, untuk membantu menurunkan kadar emisi karbon di Semarang.
Anom menjelaskan, penanaman mangrove dan cemara laut dilakukan bersama Kelompok Tani Mangrove Lestari.
Kerja sama dengan Kelompok Tani Mangrove Lestari sudah dilakukan sebanyak dua kali, pada 2022 kemarin juga dilakukan penanaman bibit mangrove.
Menurutnya, Kelompok Tani Mangrove Lestari selama beberapa dekade sudah berhasil menyelamatkan tiga wilayah.
Yakni Kelurahan Mangunharjo, Kelurahan Mangkang Kulon dan Kelurahan Mangkang Wetan dari bencana rob dan abrasi pantai.
"Program penanaman mangrove ini sebagai program TJSL yang bergerak di bidang pilar lingkungan hidup untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin menjaga ekosistem darat dan juga untuk mereduksi emisi gas karbon," ucap Anom. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar