 |
| Gubernur Ganjar Pranowo saat bertemu dengan ibu hamil yang mendapat beras fortifikasi dari UGM. |
Semarang-Universitas Gadjah Mada (UGM) membantu Pemprov Jawa Tengah, dalam penanganan kasus stunting di 253 desa melalui penyaluran beras fortifikasi.
Rektor UGM Prof Ova Emilia mengatakan pihaknya membuat tim khusus, untuk program beras fortifikasi. Hal itu dikatakan saat ditemui di Balerung UGM, kemarin.
Prof Ova menjelaskan, tim khusus tersebut terdiri dari sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu.
Mulai dari ilmu di bidang agro, medis dan sosial humaniora.
Menurut Prof Ova, beras fortifikasi merupakan beras yang sudah diolah dengan multivitamin dan mineral tinggi.
Bersama Pemprov Jateng dan Bank Jateng, pihaknya menggelar pilot project beras fortifikasi di lima kabupaten di Jateng.
"Pilot project kami lakukan pada 500 ibu hamil. Sampai saat ini, sudah dua ton beras fortifikasi dan dua ton beras non fortifikasi yang kami berikan pada ibu hamil di Jateng," kata Prof Ova.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, keberhasilan pilot project penggunaan beras fortifikasi di Jateng sudah terlihat.
Pilot project tersebut merupakan program kolaborasi antarbeberapa pihak, dari kampus dan BUMD serta dari pemerintah termasuk dari kabupaten/kota.
"Dari sampling yang saya lihat, hasilnya lumayan bagus. Jadi, sistem sudah dibuatkan, tapi praktek sudah dilaksanakan," ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, untuk menangani persoalan stunting juga terus dikembangkan UGM.
Diketahui, penanganan stunting menjadi fokus utama pemprov di antaranya melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan Jo Kawin Bocah. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar