Gubernur Ganjar Pranowo saat memantau pergerakan harga komoditas di Pasar Johar Semarang. |
Semarang-Guna mengendalikan pergerakan harga kebutuhan pokok selama Ramadan hingga menjelang Lebaran, operasi pasar harus terus digalakkan. Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri secara daring, kemarin.
Ganjar menjelaskan, pemantauan komoditas kebutuhan pokok harus terus digalakkan.
Termasuk menggelar operasi pasar di beberapa kabupaten dan kota, guna mencegah kenaikan inflasi daerah.
Menurut Ganjar, Kementerian Dalam Negeri memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi pada bulan Ramadan.
Beberapa komoditas yang dipantau antara lain adalah beras, cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras.
"Komoditas tersebut patut diwaspadai sebagai faktor kenaikan inflasi. Mudah-mudahan minggu ini kawan-kawan akan turun, melihat dan mengecek ke pasar mana-mana yang kurang dan harus diintervensi," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, intervensi harus dilakukan secepat mungkin untuk mengendalikan harga.
Baik di tingkat produsen, suplier hingga konsumen.
"Tengah Ramadan biasanya ada peningkatan (harga). Maka saya minta segera cek, lakukan intervensi, semacam operasi dan sebagainya agar kita bisa mengendalikan inflasi itu," jelasnya.
Berdasarkan data https://hargajateng.org pada Minggu (26/3) kemarin harga beras premium per kilogram Rp13 ribu dan beras medium per kilogram Rp11.600.
Sementara harga cabai rawit merah per kilogram Rp70 ribu, cabai rawit hijau per kilogram Rp42.600, daging ayam ras per kilogram Rp33 ribu dan telur ayam ras per kilogram Rp29.800. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar