Presiden Jokowi saat meresmikan tambak budidaya udang di Kebumen. |
Semarang-Presiden Joko Widodo meresmikan Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Kamis (9/3).
Tambak seluas 60 hektare tersebut, nantinya akan menjadi percontohan penerapan budidaya produk perikanan dengan manajemen modern.
Saat di lokasi, Presiden Jokowi juga menebar benih udang di tambak.
Presiden Jokowi mengatakan tambak BUBK di Kebumen telah memiliki manajemen modern, sehingga dapat menjadi contoh penerapan usaha budidaya produk perikanan di daerah lain.
Menurut Presiden Jokowi, tambak budidaya udang vaname di Kebumen telah menerapkan manajemen detail yang mampu menjaga kebersihan air sehingga mendukung optimalisasi produksi.
Presiden Jokowi menjelaskan, dari total luas tambak budidaya udang di Kebumen yang mencapai 60 hektare itu setiap satu hektare tambak dapat menghasilkan 40 ton udang.
Biaya membangun tambak mencapai Rp175 miliar.
"Ini akan menjadi sebuah contoh yang nanti bisa di-copy untuk provinsi atau kabupaten lain, sehingga manajemen modern yang kita lihat sekarang ini bisa di-copy untuk diterapkan di daerah lain. Nantinya bisa dihasilkan kurang lebih 40 ton per satu hektarenya," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut hadir menambahkan, pembangunan tambak berada di Desa Tegalretno di Kecamatan Petanahan.
"Tambak ini menerapkan konsep tambak ramah lingkungan dengan peningkatan teknologi seperti penerapan tandon, saluran inlet dan outlet terpisah dan penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah," ucap Ganjar.
Diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen.
Tambak udang itu untuk mencapai target produksi udang nasional dua juta ton pada 2024.
Tujuannya, agar Indonesia berkontribusi lebih banyak lagi pada kebutuhan pasar udang dunia yang nilainya mencapai US$ 28,3 miliar pada 2021. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar