Sejumlah pekerja menyelesaikan permintaan perabot furnitur pesanan pembeli. |
Semarang-Adalah Agus Suprihanto, pengusaha furnitur di Desa Kuwasen Kecamatan Jepara Kota ini mengaku usahanya nyaris tutup, karena sepinya pembeli selama masa pandemi. Hal itu dikatakan saat ditemui di tempat usahanya, baru-baru ini.
Badai pandemi yang melanda negeri lebih dari dua tahun ini, membuat sejumlah sektor terguncang termasuk bisnis furnitur di Jepara.
Tidak sedikit yang harus gulung tikar, karena tidak mampu bertahan di situasi sulit.
Agus bercerita, usahanya itu mulai dirintis sejak 2016 lalu saat dirinya memutuskan berhenti dari pekerjaan sebagai bankir.
Menurut Agus, untuk memertahankan usahanya tetap berjalan itu dirinya melakukan sejumlah promosi dan kebanyakan menyasar di media sosial.
Akhirnya, sedikit demi sedikit usahanya membuahkan hasil dan mulai berdatangan pesanan dari calon pembeli.
Agus menjelaskan, dirinya sempat kewalahan memenuhi permintaan pembeli karena setiap hari ada yang menghubungi dirinya.
"Kalau pengiriman barang belum sampai ke seluruh Indonesia, tapi yang paling banyak ke Jakarta dan Bogor serta Bali. Pernah ekspor ke Australia," kata Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, selain melayani permintaan pembuatan furnitur satuan dirinya juga melayani setting furnitur satu rumah.
Belum lama ini ada satu pelanggan dari Bali, menginginkan seluruh perabot vilanya dikerjakan secara borongan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar