Sejumlah siswa SMKN Jateng di Semarang sedang belajar di laboratorium. |
Semarang-Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Ainur Rojik mengatakan pihaknya menunjuk 15 SMK negeri menjadi sekolah semi boarding, dan sebagian siswanya diasramakan. Tujuannya, untuk menampung siswa miskin yang rumahnya jauh dari sekolah. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, baru-baru ini.
Ainur menjelaskan, sekolah semi boarding mengacu pada SMKN Jateng yang ada di tiga kabupaten. Tujuannya, memberikan akses layanan pendidikan kepada siswa miskin berprestasi namun rumahnya jauh dari sekolah.
Siswa yang diinapkan atau diasramakan di SMK semi boarding, sebanyak 30 siswa dan tersebar di 15 sekolah SMK negeri di 35 kabupaten/kota se-Jateng. Nantinya, jumlah siswa yang diasramakan akan semakin bertambah dengan target 200 siswa.
Menurutnya, siswa miskin berprestasi yang diasramakan itu juga akan mendapatkan seragam dan hak lainnya hingga tidak perlu mengeluarkan uang saku.
"SMK negeri di-semi boardingkan, yaitu sebagian murid itu menginap. Menginap di asrama yang sudah disediakan, dan dua tahun yang lalu sudah dibangun pemprov. Contohnya di Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen dan di Blora juga ada. Agar anak yang miskin dan berprestasi tapi jauh dari sekolah bisa tinggal sekolah, dan tidak putus sekolah," kata Ainur.
Lebih lanjut Ainur menjelaskan, untuk kurikulum SMK semi boarding itu akan disesuaikan dengan SMKN Jateng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar