Polisi Hentikan Permainan Ontang-anting di Pasar Malam Jolotundo

Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo saat
menjelaskan kronologi jatuhnya wahana ontang-anting
di pasar malam Jolotundo.

Semarang-Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo mengatakan pada Jumat (3/6) malam, terjadi peristiwa sebuah wahana permainan di pasar malam Jolotundo roboh. Akibatnya, beberapa orang terjatuh dan mengalami luka ringan. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Senin (6/6).

Hengky menjelaskan, dampak dari jatuhnya sebuah wahana permainan di pasar malam Jolotundo itu polisi meminta pengelola menghentikan seluruh aktivitas. Pengelola juga diminta bertanggung jawab, terhadap korban yang mengalami luka-luka saat menaiki wahana "ontang-anting".

Menurut Hengky, karena kelalaian dari pengelola wahana Velaria sekaligus operator permaina itu hingga menyebabkan permainan "ontang-anting" roboh. Saat kejadian, dua orang dilaporkan mengalami luka bernama Karisma Ayu Dewi (10) dan Ahmad Firdaus.

Hengky menyebutkan, sebelum kejadian sempat hujan deras di wilayah Kota Semarang sehingga menyebabkan tanah di lokasi menjadi becek dan gembur. Sehingga, saat hujan reda dan permainan dimulai tidak kuat menyangga beban.

"Penyebabnya setelah kita mintai keterangan, karena labilnya tanah yang di Jolotundo. Karena itu sudah beberapa kali digunakan, dan tidak ada masalah beberapa hari. Tapi karena habis hujan itu, akhirnya tanah itu agak lembab" kata Hengky.

Lebih lanjut Hengky menjelaskan, saat ini wahana permainan itu sudah dilakukan penutupan. Terkait perizinan, pengelola mengaku sudah mengantongi, baik dari pemkot maupun izin lingkungan hingga pemberitahuan ke pihak kepolisian setempat.

Salah satu operator, Ervan mengaku sebelum kejadian wahana masih berjalan normal tidak menunjukkan tanda-tanda akan roboh. Tanpa diduga, wahana yang sedang berputar dan dinaiki pengunjung jatuh itu dirinya langsung mematikan alat kontrol.

"Ontang-anting saya gerakkan berputar, dan tiba-tiba tanahnya goyang langsung saya matikan alat kontrolnya. Langsung saya tolong semua naik itu, saat itu yang naik ada delapan orang," ujar Ervan. (K-08)