Petugas memeriksa kesehatan hewan ternak di RPH Kota Semarang. |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah membuka posko, untuk mengamakan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Pemprov juga menggerakkan Jogo Ternak, untuk memudahkan pendataan dan pelacakan.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan data terakhir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng tercatat, ada 8.286.534 ekor hewan ternak yang nilainya setara Rp43,749 triliun. Dari jumlah tersebut, hewan ternak yang positif PMK sebanyak 264 ekor. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Ganjar menjelaskan, laporan dari Disnakkeswan Jateng juga menyebutkan soal pengobatan terhadap 8.246 hewan ternak yang suspek PMK. Beberapa upaya dilakukan, sebagai langkah penanganan cepat wabah PMK ini. Salah satunya, membentuk posko yang tersebar di seluruh daerah.
"Ini ternak terduga suspek dari beberapa daerah, kita komunikasi juga dengan Jawa Timur. Kita juga lihat data di Aceh, di NTB itu ternyata tinggi tinggi dan kita posisinya di bawah 10ribu ya, ada 8 ribuan. Ini saya minta agar diimplementasikan sampai ke tempat yang mudah dijangkau, termasuk nomor WA. Nomornya 082111087606, ini biar disebarkan," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pemprov juga menggandeng kepolisian dan Satgas Pangan untuk mengatur lalu lintas hewan ternak antar daerah. Harapannya, bisa mengontrol pergerakan dan menekan penyebaran wabah PMK.
"Nanti akan ada komunitas yang kita sebut sebagai bolo ternak. Agar mereka semuanya bisa mendampingi dan saya minta untuk kerjasama dengan perguruan tinggi dan komunitas bisa membantu pergerakannya," tegasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar