Pengunjung melihat desain perhiasan emas yang dipajang di Goldmart Mal Paragon. |
Semarang-Assistant Sales Manager Gold Martindo Rocky Kantono mengatakan tren penjualan perhiasan emas mengalami peningkatan cukup baik, di tengah situasi pemulihan ekonomi setelah masa pandemi. Bahkan, serapan penjualan perhiasan emas secara online melalui market place lebih tinggi saat pandemi. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di outlet Goldmart di Paragon Mal, kemarin.
Menurutnya, kebanyakan masyarakat membeli perhiasan emas sebagai investasi dan sisanya sebagai tren mengikuti gaya hidup.
Rocky menjelaskan, penjualan perhiasan emas di masa pandemi hingga pemulihan ekonomi saat ini mencapai 70 persen. Padahal, di masa tidak terjadi pandemi penjualan perhiasan emas hanya berkisar 50 persen saja.
"Selain sebagai aksesoris, mereka juga membeli perhiasan emas sebagai investasi di masa mendatang. Banyak konsumen yang datang ke toko Goldmart di masa pemulihan ekonomi, tren penjualannya dari bulan ke bulan terus meningkat. Sehingga, kebutuhan akan perhiasan cukup tinggi. Untuk penjualan di masa pemulihan ini, di atas 70 persen," kata Rocky.
Sementara itu salah satu konsumen, Dona Trisukma mengaku menyukai perhiasan emas yang simpel dan tidak terlalu menonjol. Terutama, untuk model perhiasan minimalis yang menampilkan kesan elegan dan menarik.
Menurut Dona, dirinya juga membeli perhiasan emas sebagai investasi di masa depan.
"Bisa untuk menunjang penampilan, sekaligus juga bisa untuk investasi. Biasanya saya tanya yang lagi tren seperti apa, kalau misal suka ya langsung aja beli. Kalau saya ya sukanya yang minimalis modelnya," ujar Dona. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar