 |
| Kendaraan pemudik memadati GT Kalikangkung saat arus balik Lebaran. |
Semarang-Idul Fitri tahun ini menjadi momentum istimewa bagi masyarakat Indonesia, karena pemerintah mengizinkan rakyatnya melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman setelah dua tahun pelarangan akibat pandemi COVID-19.
Perayaan Lebaran yang diawali dengan tradisi mudik itu, membuat para jurnalis kembali turun ke jalan memantau pergerakan dan perkembangan situasi arus lalu lintas. Terlebih lagi di Kota Semarang, yang menjadi salah satu tujuan mudik di Jawa Tengah bagi sebagian besar masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Sama dengan jurnalis lainnya, saya memulai tugas peliputan arus mudik sejak H-5 Lebaran dan diawali dari Gerbang Tol (GT) Kalikangkung. Bukan tanpa alasan, sebab GT Kalikangkung menjadi pintu masuk para pemudik dari Jakarta maupun Jawa Barat ke Kota Semarang. Bahkan, GT Kalikangkung juga merupakan titik krusial selama arus mudik balik bagi jajaran kepolisian maupun Kementerian Perhubungan.
Dirut Jasamarga Semarang-Batang Prajudi saat saya wawancara menjelang pelaksanaan arus mudik mengatakan, diperkirakan masyarakat akan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman setelah dua tahun tidak ada kegiatan arus mudik.
Menurutnya, GT Kalikangkung akan menjadi titik perhatian utama yang harus diamankan pergerakan arus lalu lintasnya.
"Jasamarga Semarang-Batang akan menyiapkan infrastruktur penunjang, guna mengantisipasi antrean panjang saat transaksi di GT Kalikangkung," katanya waktu itu.
Tidak hanya Jasamarga Semarang-Batang yang bersiap, Polda Jateng juga melakukan hal sama dalam mengamankan aktivitas arus mudik masyarakat.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan, karena wilayah Jateng merupakan tujuan akhir dari perjalanan mudik itu maka persiapan antisipasi pengamanan sudah dilakukan.
"Sudah kita siapkan, baik jalur selatan maupun utara dan tol atau jalur selatan-selatan. Sudah kita gelar pom pam di sana," ujarnya.
Sebagai jurnalis, setiap informasi dari jajaran kepolisian ataupun perhubungan yang berkaitan dengan arus mudik harus segera diinformasikan. Tujuannya, agar para pemudik bisa mengetahui informasi perkembangan jalan yang akan dilaluinya.
Keandalan jaringan Smartfren menjadi penentu tugas saya, selama meliput kegiatan arus mudik maupun balik Lebaran tahun ini. Mulai dari pengiriman gambar, maupun berita bisa dengan lancar berkat kuatnya sinyal Smartfren di beberapa lokasi yang menjadi pantauan peliputan.
"Alhamdulillah semua lancar karena sinyal Smartfren tidak pernah putus di jalan," batin saya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar