Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi tanggul jebol di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. |
Semarang-Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Tengah Ade Siti Muksodah mengatakan ada lebih dari 500 kontainer yang terdampak banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, namun untuk kerugian masih dihitung. Sebab, harus diperiksa ada tidaknya kerusakan akibat bencana alam pada Senin (23/5) kemarin. Pernyataan itu dikatakannya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (25/5).
Ade menjelaskan, kejadian banjir rob yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Senin (23/5) kemarin menyebabkan 519 kontainer terendam air laut. Kontainer yang terendam banjir rob itu, saat ini sedang diperiksa kondisinya bersama Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dan Pelindo. Kondisi kontainer yang terendam, diharapkan tidak mengalami kerusakan hingga berdampak pada isi muatan.
Menurut Ade, kebanyakan dari kontainer yang terendam banjir rob itu berisi produk furnitur dan tekstil. Sehingga, dianggap rawan terjadi kerusakan jika kontainer sampai kemasukan air laut.
"Situasinya sudah membaik, dan Alhamdulillah sekarang sudah lebih bisa diatasi daripada kemarin sore. Kontainer yang bisa diselamatkan itu sebanyak 519, dan saat ini terus dipantau dan perlu dicek kembali apakah ada kerusakan atau tidak. Lalu lintas kontainer saat ini sudah membaik, dan kondisi (lapangan) sudah kering," kata Ade.
Terpisah, Ketua Umum Kadin Jateng Harry Nuryanto menyatakan keprihatinan terhadap kejadian banjir rob di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kejadian bencana alam itu, membawa dampak bagi sejumlah pelaku usaha khususnya di sektor ekspor impor.
"Kami berharap keadaan kembali normal, dan upaya penanganan bisa selesai dikerjakan. Sehingga, tidak membawa kerugian lebih banyak kepada pengusaha," ujar Harry.
Sementara itu General Manager TPKS I Nyoman Sudhiarta menyatakan, pihaknya sudah memulai kegiatan terminal. Kontainer yang sempat terdampak banjir rob, saat ini telah ditempatkan di areal aman.
"Kondisi dermaga dan lapangan penumpukan relatif kering. Kami sudah bisa melayani kegiatan bongkar muat," ucap Sudhiarta.
Sementara General Manager Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Hardianto menambahkan, pihaknya sudah menyiagakan 32 unit mesin pompa air dan membantu perbaikan tanggul jebol di kawasan Lamicitra.
"Langkah cepat kita lakukan, agar dampak banjir rob tidak meluas," jelasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar