Calon pembeli memilih camilan yang akan dibawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. |
Pedagang oleh-oleh asal Semarang Arifin Hadiprawirya mengatakan pada Lebaran tahun ini, dirinya menambah kapasitas produksi untuk memenuhi pesanan dari para pembeli. Bahkan, bisa 4-5 kali lipat dibanding saat penerapan PPKM. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui Mal Ciputra, kemarin.
Arifin menjelaskan, pada dua kali Lebaran kemarin itu dirinya hanya berani menyediakan sedikit stok di tokonya karena takut tidak laku terjual. Sehingga, dirinya hanya memproduksi seperlunya saja sesuai pesanan yang sudah masuk.
"Cukup lumayan signifikan ya, karena antusias masyarakat itu yang tadinya terkurung karena PPKM itu engga berani keluar karena takut Korona. Sekarang sudah mulai bergairah lagi untuk memulai bagi UKM," kata Arifin.
Pedagang oleh-oleh lainnya, Sulilik asal Kabupaten Batang juga merasakan hal yang sama saat Lebaran tahun ini. Dirinya juga sudah mulai kebanjiran pesanan, sejak dua pekan sebelum Lebaran dari beberapa pelanggan setianya.
Menurutnya, selama dua tahun pandemi ini penjualannya sepi dan nyaris tidak ada pembeli yang datang ke tokonya. Bahkan, omzet penjualannya turun antara 50-70 persen
"Karena ini boleh mudik, pasti orang mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman. Saya Lebaran ini nambah kapasitas produksi sampai 100 persen dari biasanya," ujar Sulilik. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar