Salah satu warga mengikuti kegiatan vaksinasi yang digelar Kantor Perwakilan BI Jateng. |
Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan inflasi provinsi pada tahun ini, diperkirakan tetap berada di rentang sasaran inflasi tiga persen plus minus satu persen. Terpetakan, bakal terjadi berbagai tekanan risiko eksternal dan domestik namun tidak berpengaruh cukup besar terhadap perekonomian di Jateng. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Hotel Gumaya, kemarin.
Rahmat menjelaskan, salah satu cara keluar dari pandemi saat ini adalah percepatan vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah. Termasuk, dukungan dari stakeholder lainnya dalam membantu progres pencapaian herd immunity.
Menurutnya, saat ini herd immunity di Jateng sudah mencapai 92 persen dan hal itu dipandang cukup baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sehingga memang perbaikan ekonomi, tergantung daripada vaksinasi. Jadi bagaimana kita menyelesaikan permasalahan penyakitnya dulu kan, pandeminya. Nah ini upaya-upaya vaksinasi kan sudah dilakukan seluruh stakeholder yang dimotori pemerintah. Dan itu berjalan, herd immunity tercapai maka lambat laut perekonomian akan maju. Tentunya akan mendorong perdagangan," kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, terkait dengan kesiapan menghadapi Ramadan hingga Lebaran mendatang pihaknya juga telah melakukan mitigasi risiko guna menekan inflasi di Jateng. Harapannya, upaya pemulihan ekonomi di Jateng bisa berjalan dengan baik dan roda perekonomian kembali lancar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar