Gubernur Ganjar Pranowo bertanya kepada salah satu siswa yang mengikuti PTM. |
Semarang-Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Suyanta mengatakan pendirian SMK semi boarding dilakukan, untuk mengurangi dan mengatasi persoalan pengangguran. Termasuk, nanti pada akhir tujuannya menekan angka kemiskinan di Jateng. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Suyanta menjelaskan, pemprov membuat beberapa SMK boarding atau dikenal SMKN Jateng di tiga daerah. Yakni di Kota Semarang, Kabupaten Pati dan Purbalingga. SMKN Jateng atau SMK boarding diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin, dan harus memenuhi persyaratan agar bisa lolos. Bahkan, setiap tahun peminat yang akan masuk di SMKN Jateng terus meningkat.
Menurutnya, selain SMK boarding atau SMKN Jateng yang didirikan untuk menampung siswa dari keluarga miskin juga ada SMK semi boarding. Fungsinya sama dengan SMK boarding, untuk menampung siswa kurang mampu dan mengatasi angka pengangguran di suatu daerah.
"Ini muncul SMA/SMK semi boarding, dan ada 10 SMK semi boarding di Jawa Tengah. Harapan akhirnya adalah dengan memperkuat adanya SMA/SMK tersebut, maka endingnya adalah mengurangi pengangguran. Kalau pengangguran berkurang, otomatis kemiskinan akan berkurang juga. Kita tahun ini juga akan mendirikan SMK baru lagi, dan mudah-mudahan tahun depan sudah bisa beroperasi. Yaitu SMK Negeri Lumbir. Itu lahannya hibah dari Pemkab Banyumas," kata Suyanta.
Lebih lanjut Suyanta menjelaskan, untuk SMKN Jateng tercatat ada 1.584 siswa yang bersekolah tanpa dipungut biaya. Sebab, anggaran untuk makan hingga kebutuhan sekolah dipenuhi Pemprov Jateng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar