Kejar Ketertinggalan, Manokwari Belajar Dari Jateng

Gubernur Ganjar Pranowo saat menyambut kedatangan Wali
Kota Manokwari Hermous Indou.

Semarang-Pemkot Manokwari belajar banyak dengan melakukan studi banding ke Pemprov Jawa Tengah, dalam upaya mengejar ketertinggalan dalam berbagai hal dari daerah lain di Indonesia. Sektor tata kelola keuangan daerah, pemberantasan korupsi dan juga aspek lainnya dipelajari untuk bisa diterapkan di Kota Manokwari.

Wali Kota Manokwari Hermous Indou mengatakan aspek pertama yang dipelajari adalah pencegahan korupsi, terutama di kalangan pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Manokwari. Pernyataan itu dikatakan saat berkunjung ke kantor gubernur Jateng, belum lama ini.

Hermous menjelaskan, di Jateng ternyata memiliki 500 lebih inovasi yang dibuat dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk, adanya inovasi e-goverment guna mendorong efektivitas kinerja pemerintahan.

Menurutnya, banyak prestasi yang telah ditorehkan Pemprov Jateng dan hal itu layak ditiru jajarannya untuk dikembangkan di Pemkot Manokwari. Terutama, dalam hal pengelolaan pemerintahan dan pembangunan.

"Dan tentu Papua sebagai bagian tidak terpisahkan dari NKRI dan Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat, kita juga ingin belajar dan mau mencontoh apa yang baik dan sudah terjadi di Jawa Tengah. Sehingga ke depan, Papua juga bisa mengejar ketertinggalannya. Minimal bisa menyamai atau berada di posisi yang juga tidak kalah dengan Jawa Tengah dan provinsi lainnya di Indonesia," kata Hermous.

Lebih lanjut Hermous menjelaskan, dirinya juga berkesempatan menggali lebih dalam berkaitan dengan komunikasi politik bersama kepala daerah lainnya setingkat bupati/wali kota. Terutama kepada wali Kota Semarang, yang merupakan ibukota dari Jateng untuk bersama membangun ibukota lebih baik.

"Harapan kita, Manokwari juga bisa sama seperti ibukota provinsi yang ada di Pulau Jawa. Minimal berada di posisi tidak kalah, dengan daerah lainnya di Jawa Tengah atau provinsi lain," pungkasnya. (K-08)