Gubernur Ganjar Pranowo menengok pasien yang menjalani isolasi di rumah dinas wali kota Semarang. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar meminta seluruh rumah sakit untuk bersiaga, dalam upaya mengatasi dan mengantisipasi kenaikan kasus aktif COVID-19 varian omicron. Bahkan, bersiap untuk menambah jumlah ruang atau tempat tidur isolasi dan ICU jika kenaikan kasus dan pasien sampai 80 persen. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, baru-baru ini.
Yunita menjelaskan, seluruh kabupaten/kota juga sudah diminta untuk menyiapkan skenario sama seperti saat penanganan kasus COVID-19 varian delta pada pertengahan 2021 kemarin. Saat ini untuk BOR rumah sakit di Jateng masih terbilang aman, dan masih di bawah 30 persen. Namun, BOR rumah sakit saat ini berbeda dengan saat kenaikan kasus pada varian delta.
Menurut Yunita, untuk ketersediaan ruang ICU dan juga sarana prasarana pendukung tetap harus diperhatikan. Sehingga, penanganan pasien bisa lebih maksimal.
"Rumah sakit saat ini, untuk BOR masih di bawah 30 persen. Tetapi kami sudah memberikan informasi dan menyampaikan kepada seluruh rumah sakit di Jawa Tengah, harus segera menyiapkan ruang isolasi dan ICU. Jadi ada patokannya sebetulnya, ketika BOR-nya kasus COVID-19 di atas 80 persen maka tempat tidur isolasi dan ICU-nya nambah 40 persen. Tetapi, saat ini masih bertahap modelnya," kata Yunita.
Lebih lanjut Yunita menjelaskan, beberapa pekan ini memang mulai terjadi kenaikan kasus dan sejumlah rumah sakit dihuni pasien yang terpapar COVID-19. Untuk di RSUD Tugurejo Semarang saat ini BOR-nya sudah terisi 59 persen, sedangkan di Kota Surakarta tempat tidur ICU sudah mencapai 40 persen. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar