Rahmat Dwisaputra Kepala KPw BI Jateng |
Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan pergerakan dan nilai transaksi ekspor, masih menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Bahkan, banyak negara mulai meminta produk asal Jateng dikirim negaranya. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Rahmat menjelaskan, peningkatan kinerja ekonomi pada tahun ini masih didukung dari sektor ekspor yang terus menggeliat. Hal itu juga terpengaruh dari perbaikan ekonomi global, dan kenaikan permintaan sejumlah komoditas unggulan asal Jateng.
Menurut Rahmat, mulai membaiknya perekonomian global dan banyaknya permintaan komoditas dari Jateng harus dimaksimalkan dan dioptimalkan sebaik mungkin. Tujuannya, agar transaksi ekspor bisa meningkat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Salah satu pendorongnya apa sih komoditas ekspornya, ada tekstil dan produk tekstil dan ada alas kaki sama furnitur. Karena seca global pun perekonomian dunia juga membaik, sehingga ada permintaan untuk ekspor dari Indonesia," kata Rahmat.
Sementara itu Statistisi Madya BPS Jateng Arjuliwondo menambahkan, nilai ekspor provinsi ini pada Desember 2021 dibandingkan Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 33,49 persen. Ekspor Jateng pada Desember 2021 mencapai US$1.060,60 juta.
Menurutnya, sepanjang 2021 bila dilihat pergerakan ekspor setiap bulannya untuk sektor non migas terus mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
"Memang nilai ekspor kita setiap bulan itu untuk ekspor non migas, sudah di atas rata-rata transaksi bulanan di tahun 2020 maupun tahun 2019 secara rata-rata. Jadi kita bisa lihat perkembangan ekonomi kita, dari bulan ke bulan kita bandingkan selama dua tahun ini," ucap Arjuliwondo.
Lebih lanjut Arjuliwondo menyebutkan, beberapa komoditas yang sampai saat ini masih menopang kegiatan ekspor Jateng. Tekstil dan produk tekstil masih menjadi unggulan, dan permintaan ekspornya mengalami kenaikan sebesar US$34,31 juta dan disusul mesin dan peralatan mekanik naik sebesar US$8,77 juta. Sedangkan negara tujuan ekspor produk asal Jateng masih didominasi Amerika Serikat, Malaysia dan juga Tiongkok serta Jepang.(K-08)
0 komentar:
Posting Komentar