Plt Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono saat memberi penjelasan soal laju inflasi Oktober 2021. |
Semarang-Pelaksana tugas Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan inflasi sebesar 0,25 persen pada Oktober 2021, karena sumbangan kenaikan harga cabai merah. Pernyataan itu dikatakannya secara virtual melalui kanan YouTube BPS Jateng, Senin (1/11).
Sentot menjelaskan, Kota Tegal mengalami inflasi paling tinggi sebesar 0,45 persen dan inflasi paling rendah adalah Kabupaten Kudus sebesar 0,14 persen. Dari enam kota yang dilakukan survei, semuanya mengalami inflasi.
Menurut Sentot, penyebab inflasi di Jateng adalah sektor kelompok makanan dan minuman serta tembakau. Yakni disumbang dari kelompok cabai merah dan cabai rawit. Kenaikan harga cabai merah, memberi kontribusi sebesar 0,08 persen dan disusul kenaikan harga minyak goreng yang menyumbang 0,05 persen.
"Yang paling menonjol itu adalah harga cabai merah, terjadi kelangkaan pasokan karena memang musimnya adalah musim tanam cabai. Kelompok kedua yang menyumbang cukup besar adalah sektor transportasi, yang kita catat paling tinggi adalah karena kenaikan harga dari tiket pesawat udara. Penyumbang ketiga adalah kelompok perumahan, air, listrik dan gas serta bahan bakar rumah tangga," kata Sentot.
Lebih lanjut Sentot menjelaskan, meski terjadi inflasi akibat kenaikan harga komoditas kelompok pangan tetapi ada juga yang meredam laju inflasi di Jateng. Yakni harga telur ayam ras yang masih mengalami penurunan, penurunan harga mobil dan emas perhiasan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar