Semarang-Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah Arjuliwondo mengatakan pada September 2021 kemarin, Jateng mengalami deflasi sebesar 0,10 persen. Penyebabnya, karena penurunan harga telur ayam. Pernyataan itu dikatakan secara virtual, kemarin.
Menurutnya, penurunan harga telur ayam terjadi merasa di seluruh Jateng dengan menyumbang deflasi sebesar 0,10 persen.
Arjuliwondo menjelaskan, dari enam daerah yang dilakukan survei kebutuhan hidup itu empat di antarnya mengalami deflasi. Yakni Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, Kudus dan Purwokerto. Sedangkan Kota Tegal dan Surakarta mengalami inflasi.
Arjuliwondo menyebutkan, deflasi yang terjadi pada September ini menjadi kali ketiga selama 2021. Sedangkan enam bulan lainnya, Jateng mengalami inflasi.
"Status deflasi selama tahun 2021 ini, sudah tiga bulan kita mengalami deflasi. Jika kita lihat masing-masing kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi pada bulan September 0,10 persen ini, yaitu tentu saja memang yang paling besar adalah kelompok makanan mengalami deflasi 0,78 persen. Tentu saja, ini menyumbang deflasi sebesar 0,19 persen," kata Arjuliwondo.
Lebih lanjut Arjuliwondo menjelaskan, ada beberapa produk komoditas yang menahan laju deflasi di Jateng. Yakni kenaikan biaya pendidikan perguruan tinggi, minyak goreng, rokok kretek filter dan angkutan udara serta tempe. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar