Wagub Taj Yasin mencoba membuat batik cap di sentra bat Patebon Kendal. |
Semarang-Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengaku terkejut sekaligus kagum, karena ada perajin batik yang menggunakan lumpur sebagai pewarna alam. Pernyataan itu dikatakan saat melakukan peninjauan ke sentra UKM batik di Kecamatan Patebon Kendal, kemarin.
Gus Yasin menjelaskan, salah satu UKM batik yang ada di Kecamatan Patebon di Kabupaten Kendal menggunakan lumpur sebagai bahan pewarna alam dalam proses membatik. Bahkan, warna lumpur menjadi ciri khas dan menarik pembeli.
Menurut Gus Yasin, Batik Widji Astuti memiliki ciri khas yang unik dan bisa dikembangkan sebagai potensi kekayaan alam sekaligus mengenalkan kepada wisatawan tentang batik. Sebab, pewarna yang digunakan adalah tanah liat atau lumpur dari areal persawahan.
"Jadi, warna lumpur ini ternyata terinspirasi dari orang tuanya. Ketika orang tuanya ke ladang dan pulang membawa celana kolor yang kotor lumpur. Tapi kok warnanya nempel berhari-hari ya. Artinya, ada unsur warnanya dari lumpur itu. Akhirnya diambil lumpur itu. Artinya, lumpur ini unsur yang aman dan ramah lingkungan serta perlu dikembangkan. Ini menarik sekali," kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin meminta kepada para perajin batik yang masih menggunakan pewarna buatan, untuk membuat sistem Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) mandiri. Tujuannya, agar tidak membuang air bekas pewarna batik sintetis atau buatan langsung ke sungai dan mencemari lingkungan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar