Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati mencoba membayar pembelian ikan manyung di Pasar Bulu, Kamis (7/10). |
Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan pihaknya meluncurkan pasar digital, dalam upaya menggeliatkan pasar tradisional di masa pandemi COVID-19. Sebagai tahap awal dilakukan di Pasar Bulu, Kamis (7/10).
Pribadi menjelaskan, dalam mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi daerah di masa pandemi maka diperlukan adanya dukungan penuh dalam membantu pelaku usaha bergeliat. Terutama, untuk pelaku usaha atau pedagang di pasar-pasar tradisional tetap bisa berjualan sesuai protokol kesehatan di masa pandemi.
Menurut Pribadi, untuk menggeliatkan ekonomi pasar itu maka dihadirkan pasar digital yang menjembatani penjualan dan pembelian secara online dengan pembayaran digital.
"Pasar.id yang sudah dilauncing hari ini, adalah jawaban kita bersama tentunya atas keadaan masa pandemi. Karena di masa pandemi ini, tidak ketemu antara yang membeli dengan penjual sebab ada pembatasan sosial dan pembatasan mobilitas. Ini adalah salah satu jawaban kita, bagaimana kita tetap bisa berkegiatan sehingga ekonominya tetap jalan. Jadi, pasarnya tetap hidup dan pedagangnya tetap bisa berjualan. Yang membutuhkan barang tetap bisa memenuhi kebutuhannya melalui pasar.id," kata Pribadi.
Lebih lanjut Pribadi menjelaskan, dipilihnya Pasar Bulu dalam penerapan pasar digital karena memiliki lokasi yang strategis di tengah kota. Bahkan, terdapat 791 pedagang yang berjualan di Pasar Bulu dengan aneka ragam dagangan. Mulai dari bahan pangan, hingga kebutuhan rumah tangga.
"Pasar.id ini menjadi fasilitator pembelian komoditas atau kebutuhan, tanpa harus bertemu penjual dan pembeli. Pasar.id nantinya melalui kurir, akan mengantarkan barang kebutuhan ke tangan pembeli," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar