Pemprov Jateng Terus Genjot Digitalisasi UMKM

Gubernur Ganjar Pranowo saat menampilkan sejumlah
produk UMKM.

Semarang-Pemprov Jawa Tengah terus melakukan digitalisasi UMKM, guna membangkitkan sektor UMKM di tengah hantaman pandemi COVID-19. Data dari Dinas Koperasi dan UKM Jateng menyebutkan, sebanyak 44.338 pelaku UKM terdampak wabah COVID-19.

Kepala Dinkop dan UMKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan dari 44.338 pelaku UKM yang terdampak itu, paling banyak berasal dari sektor makanan minuman 65,33 persen dan disusul perdagangan sebesar 16,40 persen serta jasa 6,93 persen. Pernyataan itu dikatakannya saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.

Ema menjelaskan, Pemprov Jateng melakukan upaya masif guna mengubah strategi berdagang konvensional pelaku UMKM ke arah digital. Yakni dengan peningkatan literasi digital, pelatihan, bimbingan teknis dan workshop. Termasuk, kerja sama dengan platform jualan dan pelatihan daring.

Menurut Ema, pihaknya juga menggelar promosi melalui start up decacorn Gojek dan mendapatkan omset Rp2,5 miliar. Selain itu melalui virtual UKM Virtual Expo (UVO), dan mampu menjaring pembeli hingga luar negeri serta menangguk omset hingga Rp4,8 miliar.

"Jika dilihat dari permasalahannya, secara persentase 52,98 persen UKM mengalami kendala dalam pemasaran. Selain itu, ada kendala dari permodalan sebanyak 30,24 persen. Kondisi ini tidak berbeda jauh, ketika PPKM darurat mulai diberlakukan pada 5-20 Juli 2021," kata Ema.

Lebih lanjut Ema menjelaskan, pada tahun ini pemprov juga bekerja sama dengan marketplace digital Shopee untuk mendirikan Kampus UMKM. Selain itu ada pula pelatihan online dari Mbizmarket, guna memersiapkan UMKM ikut dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

"Pelatihan bagi UMKM diberikan melalui program Hetero Space dan kompetisi start up. Selain itu, ada pula pendampingan yang dilakukan di UMKM Center di Banyumanik-Kota Semarang," pungkasnya.(K-08)