Semarang-Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah Arjuliwondo mengatakan pada Agustus 2021, Jateng mengalami sebesar 0,01 persen dengan Kota Tegal mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,16 persen disusul Kota Semarang sebesar 0,06 persen. Pernyataan itu dikatakannya saat menyampaikan indeks harga konsumen secara virtual, Rabu (1/9).
Arjuliwondo menjelaskan, deflasi sebesar 0,01 persen itu terjadi karena sumbangan penurunan harga sejumlah sektor komoditas atau kebutuhan masyarakat. Sektor makanan dan minuman serta tembakau mengalami penurunan harga sebesar 0,07 persen, dan disusul sektor transportasi sebesar 0,07 persen.
Menurutnya, kelompok transportasi angkutan udara mengalami penurunan hingga 6,40 persen.
"Beberapa komoditas yang memicu terjadinya deflasi, antara lain adalah turunnya harga kelompok hortikultura. Yakni cabai rawit, cabai merah dan bawang merah. Daging ayam ras juga mengalami penurunan harga, sehingga ini membuat atau menyusun inflasi Agustus sebesar -0,30 persen dengan andil 0,07 persen," kata Arjuliwondo.
Lebih lanjut Arjuliwondo menjelaskan, meskipun terjadi deflasi sebesar 0,01 persen tetapi ada juga komoditas yang mampu mencatatkan kenaikan harga di Jateng. Yakni minyak goreng, rokok kretek filter, tarif dokter umum, tomat dan biaya perguruan tinggi. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar