Resa Lawangsewu menyapa pasien positif COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di BPSDM jateng, kemarin. |
Resa Lawangsewu, artis dangdut Kota Semarang tidak menyangka bisa menghibur para pasien positif COVID-19 yang sedang menjalani masa isolasi di diklat Srondol BPSDM Jateng dan juga para tenaga kesehatan. Dirinya mengaku juga sudah lama tidal manggung di tempat terbuka, dan saat ini merupakan momentum langka serta baru kali pertama dilakoninya.
Menurut Resa, kehadiran dirinya bernyanyi di hadapan pasien positif COVID-19 di BPSDM Jateng karena dihubungi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk berkolaborasi.
Resa mengaku rindu pentas di alam terbuka, dan sudah lama dirinya menantikan kesempatan tersebut. Dirinya berharap, hiburan yang diberikan itu bisa memberikan semangat dan kebahagiaan kepada pasien di tempat isolasi.
"Ini adalah pertama menyanyi di depan pasien positif COVID-19. Kalau OTG kan engga tahu positif atau enggaknya, tapi ini kan udah benar-benar valid. Kesannya luar biasa karena kan di sini ketat ya prokesnya, ada jaraknya dan pas nyanyi maskernya tetap dipakai," kata Resa.
Sementara itu salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di BPSDM, Elias mengaku senang mendapat hiburan gratis dari mahasiswa dan penyanyi di Kota Semarang. Tidak hanya para nakes, tetapi pasien juga merasakan senang dan ikut larut berjoget dengan iringan lagu-lagu dangdut campursari.
Menurutnya, pasien yang menjalani isolasi diberi batasan khusus dengan jarak tertentu tetapi tidak mengurangi kegembiraan ikut bernyanyi lagu "Tamba Teka Lara Lunga".
"Seneng aja terhibur kan. Kita juga di sini kerja jarang keluar, jadi ya seneng. Ada suka duka selama di sini. Sukanya kita bisa menolong banyak orang, dan ada rasa seneng. Dukanya pas sebelum ada PPKM, pasien yang datang banyak sekali tapi pas PPKM pasien agak menurun. Jadi ya seneng gitu," ujar Elias. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar