Gubernur Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan di pemberian remisi bagi warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas I Semarang, kemarin. |
Semarang-Sebanyak 138 warga binaan pemasyarakatan di Jawa Tengah mendapatkan remisi bebas di HUT ke-76 RI dan paling banyak berasal dari Lapas Kelas I Semarang, Selasa (17/8). Sementara itu, 7.154 warga binaan pemasyarakatan lainnya mendapat remisi umum 2021.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jateng Yuspahruddin mengatakan ke-138 warga binaan pemasyarakatan itu, terhitung telah selesai menjalani masa pemidanaannya. Setiap warga binaan pemasyarakatan mendapatkan remisi bervariasi, mulai dari sebulan hingga enam bulan tergantung pada masa pidana yang telah dijalani.
Yuspahruddin menjelaskan, untuk kasus paling banyak mendapatkan remisi adalah pidana umum dengan 4.858 orang.
"Remisi merupakan reward, penghargaan bagi narapidana atas segala hal positif yang telah dilakukan mereka selama menjalani masa pidana. Sebagai bentuk apresiasi atas perilaku mereka yang tidak melanggar peraturan dan yang ikut dalam program pembinaan, dan tentunya remisi diberikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," kata Yuspahruddin.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyebutkan, banyak kisah sukses dari warga binaan pemasyarakatan yang telah menjalani pidana dan kembali diterima di tengah masyarakat. Salah satunya adalah mantan teroris, Jack Harun yang telah menjalani masa pidana dan kemudian kembali bersosialisasi dengan masyarakat berjualan soto di daerah Karanganyar.
Menurutnya, kisah Jack Harun bisa menjadi inspirasi para warga binaan pemasyarakatan ketika kelak kembali ke masyarakat.
"Sekitar empat bulan lalu waktu gowes di Kabupaten Karanganyar, saya mampir sarapan di warung Soto. Tempatnya tidak terlalu lebar, mungkin ada sekitar tujuh sampai 10 meja. Tapi yang bikin warung itu spesial, setiap jumat di minggu pertama, seluruh dagangannya digratiskan tidak bayar. Ternyata, pemilik warung soto itu dulunya orang dekat Noordin M Top, dr Azhari dan Dulmatin. Para aktor aksi pengeboman besar di Indonesia," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar