Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hoax atau berita bohong, masih menjadi isu utama dalam bermedia. Bahkan, tidak jarang banyak orang mudah terhasut dengan informasi menyesatkan dan tidak sesuai fakta. Pernyataan itu dikatakannya saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Gerakan Literasi Digital 2021 Indonesia #MakinCakapDigital secara virtual, baru-baru ini.
Menurut Ganjar, masyarakat yang melek teknologi digital tidak jadi korban dan lebih mengutamakan saring sebelum sharing.
Ganjar menjelaskan, ada beberapa saran agar masyarakat terhindar dari hoax. Yakni meneliti kebenaran informasi, memerbanyak literasi membaca dan jika menerima hoax cukup berhenti pada diri sendiri tidak perlu diteruskan.
"Hal ini penting dimengerti sebagai salah satu materi dalam literasi digital,sehingga selain tidak menjadi penyebar hoax kita juga bisa terhindar dari kesalahan fatal. Apalagi ada UU ITE yang mengatur jalannya bermedia di Indonesia. Hal itu juga mesti dimengerti agar tidak terjadi misinformasi, disinformasi dan malinformasi. Jangan sampai nanti ditangkap polisi, terus kemudian pakai materai Rp10 ribu habis itu dia minta maaf di media massa," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, media sosial harus dimanfaatkan untuk membuat dan menyebarkan konten positif. Dengan begitu, maka bisa meminimalisir munculnya hoax.
"Peran masyarakat penting, sehingga pihak terkait bisa segera melakukan kroscek dan menyebarkan informasi yang bener. Tujuannya, agar masyarakat terhindar dari hoax. Maka peringatannya adalah mari kita saring dulu sebelum sharing, agar kemudian kita bisa membikin semuanya senang dan medsos ini menjadi bermanfaat," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar