Sentot menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Kelompok pendidikan mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen serta kelompok transportasi sebesar 0,13 persen.
Menurut Sentot, meskipun terjadi inflasi tetapi masih ada komoditas yang menahan laju inflasi di Jateng. Yakni penurunan harga daging ayam ras, telur ayam ras, beras dan emas perhiasan serta angkutan udara.
"Namun secara keseluruhan, bisa kita lihat bahwa lima komoditas utama yang menyebabkan inflasi pada bulan Juli 2021 adalah komoditas cabai rawit. Yang kedua adalah bawang merah, dan juga untuk jasa sekolah dasar itu juga mengalami inflasi. Kemudian komoditas berikutnya adalah rokok filter. Dan berikutnya adalah komoditas tomat," kata Sentot.
Lebih lanjut Sentot menjelaskan, dari enam wilayah di Jateng yang dilakukan survei BPS hanya Kabupaten Kudus mengalami deflasi sebesar -0,10 persen. Sedangkan Kota Surakarta mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,23 persen, dan inflasi terendah adalah Kota Semarang sebesar 0,05 persen. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar