Anggota Satlantas Polrestabes Semarang memeriksa mobil yang akan masuk Kota Semarang dari arah Kendal. |
Semarang-Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya bersama TNI dan Dinas Perhubungan serta Satpol PP kabupaten/kota, akan terus memaksimalkan pelaksanaan PPKM darurat melalui penyekatan di jalan perbatasan antarwilayah. Pernyataan itu dikatakannya saat melakukan kunjungan kerja ke Klaten, baru-baru ini.
Kapolda menjelaskan, TNI/Polri bersama pemerintah daerah meminta masyarakat bisa patuh dan taat terhadap pelaksanaan PPKM darurat untuk mengurangi mobilitas dalam rangka mencegah penularan COVID-19. Aparat keamanan akan terus melakukan penyekatan dan pembatasan, di sejumlah jalan masuk antarwilayah se-Jateng.
Menurutnya, kondisi saat ini tidak akan membaik jika tidak ada peran aktif dan partisipasi masyarakat patuh pada aturan PPKM darurat.
"Tolong dari tingkat desa/kelurahan dan camat sampai bupati/wali kota bergerak bersama-sama. Tanpa itu kita biasa-biasa saja. Dan kita harus bergerak bersama-sama saat ini tidak usah nunggu besok," kata kapolda.
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan mobilitas masyarakat di Jateng masih tinggi selama pelaksanaan PPKM darurat. Oleh karena itu, mobilitas masyarakat Jateng harus terus ditekan lagi.
Ganjar menjelaskan, dalam dua hari ini terjadi peningkatan mobilitas masyarakat di Jateng. Padahal, sebelumnya sudah terlihat adanya penurunan mobilitas di tengah masyarakat.
"Kalau melihat dari mobilitas harusnya lebih ditekan lagi, karena Jawa Tengah agak meningkat. Jadi kita diperingatkan oleh pusat. Maka sekarang akan kita perketat. Temen-temen dari TNI dan kepolisian akan membantu di lapangan. Maka saya minta kesadaran dari masyarakat, please mohon betul kesadaran masyarakat semuanya bisa menahan diri," ucap Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar