Gubernur Ganjar Pranowo mengunjungi desa yang salah satu RT-nya di-lockdown. |
Semarang-Kades Grajegan Mujiyono mengatakan pihaknya melockdown satu RT yang warganya sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan pihaknya bersama TNI/Polri menjaga keamanan dari aktivitas keluar masuk orang. Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.
Menurut Mujiyono, pihak desa bersama warga lainnya sudah menyiapkan logistik dan memastikan pasokan makanan kepada masyarakat yang menjalani isolasi tetap tercukupi hingga 7 Juli 2021 nanti. Pihaknya juga mengoptimalkan program Jogo Tonggo, untuk membantu warga yang menjalani isolasi mandiri.
"Yang positif ada 47 orang. Bahasanya bukan lockdown, tapi untuk menutup akses keluar masuk warga karena kita harus melaksanakan seperti itu. Sebab, semakin banyak (melonjak) yang positif. Kemarin sebelum kita tutup itu masih banyak pedagang-pedagang yang keliling itu masuk," kata Mujiyono.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, apabila ada warga dalam satu RT terjadi klaster untuk segera mengambil tindakan antisipatif. Salah satunya, dengan menutup akses RT yang masuk zona merah.
Menurut Ganjar, warga lainnya juga bisa membantu dalam hal penyediaan bahan makanan kepada tetangga desa yang sedang menjalani isolasi.
Ganjar meminta kepada seluruh kepala desa atau lurah di Jateng, agar tidak ragu melakukan penutupan desa atau RT yang terjadi peningkatan kasus atau zona merah. Anggaran desa juga bisa digunakan delapan persen, untuk penanganan COVID-19 di wilayahnya.
"Ternyata ibu-ibu ini rewang karena ada hajatan. Ibu-ibu ini rewang di kampung. Dugaan saya rewangnya pasti enggak pakai masker sambil bercanda, dan jumlahnya 47 orang positif. Ini satu RW di-lockdown. Dari tindakan ini sudah betul, dan sampai hari ini yang melakukan lockdown lewat RT rasa-rasanya kok tidak ada yang kesulitan makan ya," ucap Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar