Salah satu jembatan yang ada di ruas jalan tol Semarang-Solo. |
Semarang-Trans Marga Jateng (TMJ) melakukan pemeliharaan rutin terhadap 25 jembatan yang ada di wilayahnya, guna mendukung kelancaran mobilitas barang dan jasa. Tujuannya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang menggunakan jalan tol Semarang-Solo.
Direktur Utama TMJ Denny Chandra Irawan mengatakan jembatan yang dilakukan pemeliharaan rutin di antaranya adalah jembatan Tembalang Junction, Penggaron, Lemah Ireng I dan Kali Kendeng serta akses road Kali Putih. Hal itu dikatakannya dalam siaran pers, kemarin.
Denny menjelaskan perawatan rutin jembatan dilakukan, agar lebih awet dan tahan lama. Jembatan di ruas jalan tol Semarang-Solo dirancang untuk mampu menahan beban maksimal seberat 70 ton, dengan umur rencana hingga usia 100 tahun.
Menurutnya, jembatan di ruas jalan tol Semarang-Solo memiliki tipe struktur gelagar dan mempunyai panjang bervariasi. Mulai dari panjang 35 meter, hingga yang terpanjang 879 meter.
"Selama ini selalu dilakukan inspeksi jembatan secara rutin, yang dilakukan inspektor lapangan secara visual dan menggunakan metode Unmmaned Aerial Vehicle atau drone. Jika ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka perbaikan segera dilaksanakan untuk mempertahankan Level of Service jembatan," kata Denny.
Lebih lanjut Denny menjelaskan, perbaikan jembatan dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan kondisinya. Mulai dari perbaikan rutin penambalan retak, perbaikan lubang dan perawatan sambungan jembatan. Termasuk perbaikan berkala, yaitu penggantian bearing pad, penggantian expansion joint dan perbaikan khusus.
"Perbaikan khusus dilaksanakan bila ditemukan kerusakan yang dapat mempengaruhi integritas struktur jembatan, dan berdampak pada keselamatan pengguna jalan. Ketika ditemukan kerusakan secara struktural jembatan, maka akan segera dilakukan rehabilitasi terhadap jembatan tersebut bergantung kepada jenis kerusakan jembatannya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar