Petugas PLN melakukan perawatan jaringan untuk memastikan pasokan listrik aman. |
Semarang-Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali Haryanto WS mengatakan meningkatnya kasus positif COVID-19 di sejumlah daerah, membuat rumah sakit rujukan COVID-19 harus bekerja ekstra keras untuk menangani para pasien. Oleh karena itu, PLN juga memastikan jaringan listrik ke rumah sakit rujukan COVID-19 tetap aman tanpa gangguan. Pernyataan itu dikatakan berkaitan kesiapan PLN dalam mendukung penanganan COVID-19 yang disampaikan melalui rilis media, kemarin.
Haryanto menjelaskan, dalam mendukung penanganan COVID-19 di sejumlah wilayah yang mengalami kenaikan pasien itu pihaknya berupaya memastikan keandalan pasokan listrik untuk tempat-tempat vital penanganan pasien COVID-19. Secara nasional, pihaknya menyiagakan 11.821 personel yang terdiri dari pegawai dan mitra kerja.
Bagi wilayah Jateng-DIY, juga telah disiagakan 3.560 petugas yang terdiri dari pegawai dan mitra kerja. Selain itu juga ditunjang 377 kendaraan roda empat, 35 mobil PDKB, empat unit UPS dan 119 unit trafo mobile serta 116 genset untuk memastikan listrik di lokasi-lokasi vital penanganan COVIF-19 tetap terjaga.
Menurut data PLN menunjukan, jika di wilayah Jateng-DIY terdapat 320 rumah sakit dan tempat penanganan COVID-19 lainnya. Yakni 295 rumah sakit berada di Jateng dan 25 rumah sakit di DIY.
"Kami komitmen mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, dalam menangani COVID-19. Upaya penanganan ini harus dilakukan secara bersama-sama, dan PLN siap menjaga keandalan listrik untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan," kata Haryanto.
Lebih lanjut Haryanto menjelaskan, pihaknya juga berkomitmen memberikan perlindungan kepada pekerjanya di tengah pandemi COVID-19. Yakni, pegawai dan tenaga alih daya PLN mendapatkan vaksin COVID-19.
"Sebagai perusahaan layanan publik yang harus bekerja 24 jam dalam tujuh hari, tentu kami harus memastikan petugas kami tetap bekerja meski di tengah pandemi. Kami yakin, vaksinasi ini sebagai langkah efektif untuk meminimalisir dampak COVID-19," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar