Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta forkopimda Kabupaten Tegal mewaspadai kenaikan kasus COVID-19. |
Semarang-Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta forkopimda di Kabupaten Tegal, agar mewaspadai peningkatan kasus positif COVID-19 di wilayahnya. Sebab, saat ini di Kabupaten Tegal terdeteksi ada 400 kasus aktif COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya saat melakukan peninjauan pelaksanaan PPKM mikro di Kabupaten Tegal, Rabu (16/6).
Menurut kapolda, dengan adanya 400 kasus aktif COVID-19 di wilayah Kabupaten Tegal itu maka pemkab dibantu TNI/Polri dan tokoh agama serta tokoh masyarakat harus mewaspadai dan mengantisipasi tidak terus meluas.
Pemkab dengan dibantu TNI/Polri, harus terus melakukan tracing dan testing dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
Kapolda menjelaskan, posko PPKM mikro yang ada di setiap desa di Kabupaten Tegal harus menjadi garda terdepan deteksi dini terhadap potensi penularan COVID-19 di tengah masyarakat. Selain itu, forkopimda juga diminta meningkatkan manajemen kontinjensi penanganan COVID-19 dan dilakukan evaluasi setiap pekan.
"Daerah Tegal kasus aktif sekitar 400 (kasus). Artinya ini merupakan suatu warning untuk kita bersama-sama merapatkan barisan, khususnya forkopimda dalam memberikan jaminan penanganan COVID-19 agar tidak berkembang lebih besar. Pengefektifan dari PPKM mikro nanti bisa menjawab pencegahan COVID-19. Kita imbau juga kepada tokoh masyarakat, bahwa wilayah kita adalah paternalis untuk benar-benar menyuarakan bahwa COVID-19 di tempat kita ada," kata kapolda.
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada daerah-daerah yang masuk zona merah untuk memerbanyak gerakan di rumah saja. Tujuannya, agar gerakan itu mampu menekan sebaran varian baru COVID-19.
Menurut Ganjar, kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan juga harus ditingkatkan untuk melindungi diri dan masyarakat di sekitarnya.
Ganjar meminta kepada seluruh bupati/wali kota se-Jateng, tetap melaksanakan tracing dan testing kepada warga sekaligus mengambil sampel untuk dilakukan tes genome squencing. Tujuannya, untuk mengetahui varian baru delta COVID-19 sudah ada di daerah mana saja.
"Lebih baik di rumah saja karena kejadiannya sudah satu tahun lebih. Dan sekarang ada varian baru, maka kita harapkan kesadaran dari masyarakat dan tokoh untuk bisa bekerja bersama agar kita bisa menyelamatkan diri dan orang tersayang. Dan itu hanya bisa melakukan taat pakai masker, jangan ditawar lagi," ucap Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar