Gubernur Ganjar Pranowo menemui pemudik yang dikarantina di GOR Satria Banyumas karena nekat pulang kampung. |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah memprediksi, menjelang Lebaran semakin banyak pemudik nekat pulang kampung. Dari aplikasi Jogo Tonggo saja, tercatat ada 10 ribu pemudik melapor dan disebut tidak ada 10 persen dari data sebenarnya.
Bahkan, Pemkab Banyumas memberlakukan karantina selama lima hari di GOR Satria bagi pemudik yang nekat mudik pulang ke kampung halaman.
Wagiman harus menjalani karantina selama lima hari di GOR Satria, karena dilaporkan istrinya sendiri. Dirinya mengaku belum sempat tiba di rumah, dan langsung dijemput untuk dikarantina.
Wagiman mengaku jengkel, karena istrinya ternyata melapor ke perangkat RT untuk melaporkan dirinya yang mudik ke kampung halaman.
Menurut Wagiman, istrinya melapor ke ketua RT setempat jika dirinya akan pulang dari Jakarta sebelum Lebaran.
"Iya istri yang lapor ke pak RT, bahwa suami saya datang. Saya belum ketemu anak istri, wong datang jam 03.00 langsung dikarantina di sini. Saya dikarantina katanya melarang peraturan, ya enggak papalah. Saudara-saudara yang masih ada di perantauan, saya minta tolong jangan mudik dulu kalau pengen sehat dan selamat," kata Wagiman saat ditemui di GOR Satria, kemarin.
Pemudik lainnya, Rasikun mengaku pasrah harus dikarantina selama lima hari. Dirinya menyadari kekeliruan, dan sudah menjadi peraturan bersama.
Menurutnya, pemerintah sudah melarang mudik tetapi dirinya tetap pulang karena alasan rindu keluarga.
"Saya pulang sampai sini jam 06.00 pagi, peraturan dari desa pulang itu harus dikarantina. Saya pulang ada perangkat datang. Karena sudah peraturan ya harus bagaimana lagi, saya ya tidak keberatan. Kepada teman-teman yang lain jangan pulang dulu, kalau pulang juga percuma (dikarantina) di sini," ujar Rasikun. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar