Sinoeng Rachmadi Kepala Dinporapar Jateng |
Semarang-Kepala Dinporapar Jawa Tengah Sinoeng Rachmadi mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim yang bekerja sejak hari pertama Lebaran hingga berakhirnya Syawalan, guna memantau setiap obyek wisata apakah terjadi pelanggaran atau tidak. Apabila terjadi pelanggaran dan ditemukan tim secara langsung, akan dilakukan tindakan penutupan. Pernyataan itu dikatakan Sinoeng usai mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, belum lama ini.
Menurut Sinoeng, sejak jauh hari sebelum hari raya Idul Fitri sudah memberikan batasan kepada pengelola obyek wisata untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Batasan yang paling tegas adalah soal kapasitas pengunjung atau wisatawan, tidak boleh melebihi 30 persen dari kapasitas normal.
Sinoeng menjelaskan, pihaknya saat Lebaran kemarin sempat meminta pengelola wisata Desa Semilir di Kabupaten Semarang untuk tidak lagi menerima kunjungan wisatawan alias menutup jam operasi. Sebab, saat Lebaran kemarin jumlah pengunjungnya sudah hampir mencapai 30 persen dan terus berdatangan.
"Kami menerjunkan tiga tim, karena ada sekitar 40-60 wisata air di Jawa Tengah di antara 690 destinasi wisata ini yang perlu kita awasi. Terutama pada fase kedua potensi terjadinya liburan Syawalan dan itu yang terus kami dorong. Beberapa mengatakan ya pak kami inisiatif tutup saja," kata Sinoeng.
Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, tim yang beroperasi sejak Lebaran dan memantau semua obyek wisata di Jateng juga sempat memberi teguran keras kepada pengelola Owabong di Kabupaten Purbalingga. Sebab, obyek wisata itu kedapatan melakukan dua pelanggaran dan berpotensi terjadi penularan kasus COVID-19 di tempat wisata. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar