Gubernur Ganjar Pranowo ikut memantau kendaraan luar Jateng yang masuk dari arah selatan, kemarin. |
Semarang-Pos penyekatan yang didirikan di perbatasan Jawa Tengah dengan Yogyakarta, sejak 6 Mei 2021 kemarin terus menunjukkan tren penurunan intensitas para pemudik. Puncak pemudik yang melintas di perbatasan Jateng-DIY, terjadi pada 5 Mei 2021.
Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan peninjauan di pos perbatasan Jateng-DIY mengatakan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dengan pelat nomor luar Jateng, terus mengalami penurunan dari sejak dimulainya larangan mudik. Salah satunya yang ada di pos Jembatan Krasak di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang.
Menurut Ganjar, beberapa orang yang terjaring razia adalah masyarakat lokal dan kebetulan menggunakan kendaraan dengan pelat nomor asal Jakarta. Petugas tetap tak ingin kecolongan, dan melakukan pemeriksaan dengan Antigen.
"Berdasarkan data aplikasi Jogo Tonggo, saat ini tercatat ada delapan persen atau sekitar 12 ribuan. Tapi kalau dari Dinas Perhubungan, tercatat ada kedatangan sekitar 641 ribu pemudik. Maka kami mencoba membandingkan dengan tahun lalu yang kurang lebih sejutaan, nah mudah-mudahan semuanya sehatlah," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, kondisi hampir serupa juga terjadi di Rest Area Kledung, Temanggung. Penurunan kendaraan pemudik juga terjadi, dan beberapa kendaraan dengan pelat nomor Jakarta juga masih ada yang mencoba masuk wilayah Jateng.
"Dari hasil pengecekan selama beberapa hari, baik di perbatasan wilayah utara atau selatan hingga hari ini di perbatasan Jateng-DIY seluruhnya terjadi penurunan," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar