Sentra Vaksinasi BUMN di komplek PRPP Semarang melayani lansia maupun pekerja layanan publik. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan ada sedikit kendala, berkaitan dengan droping vaksin dari pemerintah pusat. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernuran, belum lama ini.
Yulianto menjelaskan, berkurangnya droping vaksin dari negara produsen terkait beberapa negara di Eropa serta Asia dan Amerika Serikat yang mengalami lonjakan gelombang ketiga kasus aktif COVID-19. Sebelumnya sudah dijadwalkan, antara Maret-April 2021 akan datang tambahan vaksin sebanyak 10 juta dosis. Namun, karena terjadi kendala tersebut sedikit ada penyesuaian.
Menurut Yulianto, saat ini vaksin yang tersedia di dalam negeri adalah Sinovac dan AstraZeneca namun dalam jumlah terbatas. Sampai dengan saat ini, sedang dalam tahap pembicaraan antarnegara dan penjadwalan pengiriman vaksin berikutnya sudah diatur ulang.
"Karena embargo yang dari India itu yang harusnya 10 juta dosis diterima Indonesia, akhirnya tidak jadi. Sehingga, teman-teman kami yang di daerah harus memahami hal ini ya. Apabila mungkin ketersediaan vaksin di kabupaten/kota sangat terbatas dan mepet mohon dimaklumi dulu," kata Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, sampai dengan saat ini progres program vaksinasi di Jateng sudah mencapai 1,3 jutaan warga yang mendapat suntikan vaksin. Baik untuk dosis pertama, maupun dosis kedua.
"Ketersediaan vaksin di dalam negeri dan yang berada di kabupaten/kota di Jateng, dioptimalkan untuk para lansia dan guru dalam menyambut pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang," jelasnya.
Diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyatakan jika jumlah vaksin yang ditargetkan untuk Maret-April 2021 sebanyak 30 juta dosis ternyata hanya ada 20 juta dosis. Namun pihaknya berharap, pada Mei 2021 nanti pengiriman vaksin sudah bisa normal. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar