Petugas menata tabung elpiji Bright Gas sebelum disalurkan ke masyarakat. |
Semarang-Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho memprediksi selama Ramadan nanti, di wilayah Jawa Tengah terjadi kenaikan konsumsi elpiji sebesar sembilan persen dari hari biasa. Pernyataan itu dikatakannya saat sesi webinar terkait kesiapan Pertamina menghadapi masa Ramadan, Kamis (8/4).
Brasto menjelaskan, secara umum penyaluran elpiji di wilayah Jateng-DIY berjalan lancar dan stok juga dipastikan aman. Saat ini, rerata konsumsi harian untuk elpiji sebesar 4.200 Metric Ton (MT) per harinya. Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir, stok elpiji masih relatif cukup aman untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.
Menurut Brasto, di wilayah Jateng-DIY ada 51.677 pangkalan elpiji subsidi yang akan melayani masyarakat selama bulan puasa, dan 9.004 outlet elpiji nonsubsidi tersebar di sejumlah tempat.
"Prediksi dari kami untuk elpiji naik sembilan persen, karena memang banyak aktivitas masak memasak ya di Ramadan. Yang jelas overall untuk elpiji kita estimasikan stok cukup, baik elpiji PSO maupun nonPSO. Dan tentunya kami juga mengimbau kepada rumah tangga yang mampu dan usaha di atas mikro, agar tidak menggunakan elpiji bersubsidi," kata Brasto.
Brasto lebih lanjut menjelaskan, Pertamina sudah menyediakan elpiji nonsubsidi Bright Gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram yang bisa dikonsumsi masyarakat mampu. Termasuk, kelompok usaha bisnis rumah makan ataupun katering.
"Kepada masyarakat menengah atas ataupun pelaku usaha, tidak ikut mengonsumsi elpiji bersubsidi. Sebab, subsidi bersubsidi peruntukkannya bagi masyarakat kurang mampu," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar