Pekerja sedang menggoreng tempe keripik Mbak Pesek untuk memenuhi permintaan pelanggan. |
Semarang-Salah satu pemilik usaha Keripik Mbak Pesek, Sriyati warga Kota Semarang mengaku senang karena produksinya mulai diminati pasar. Hal itu tidak lepas sejak dirinya mendapatkan pelatihan dan bantuan dari pemerintah, sehingga produk keripik tempe buatannya mulai dikenal luas dan sudah merambah ke toko-toko modern.
Sriyati menjelaskan, sebelum mendapatkan pelatihan itu dirinya masih menjual produknya seharga Rp10 ribu per kemasan. Setelah mendapat pelatihan membuat kemasan menarik dan pelabelan nama, kini dirinya berani memasang harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kemasannya.
Menurut Sriyati, penjualannya juga telah masuk ke tempat wisata dan pusat oleh-oleh.
"Dari awalnya saya hanya buat keripik kemasan biasa, dan hanya label biasa saja. Seperempat kilo saya jual Rp10 ribu. Terus setelah saya dapat pelatihan, kemasan dan labeling akhirnya saya menjadi kemasan plastik modifikasi sendiri dan ada standarnya. Harga jualnya menjadi Rp15 ribu per 200 gram," kata Sriyati.
Sementara itu kisah bahagia juga disampaikan Emi Widyasih, usai mendapat pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng. Dirinya mengaku dengan berjualan bawang goreng dengan merek Bagor Bucah atau Bawang Goreng Bu Cahyo itu, semakin mantap menjual produknya hingga ke perhotelan.
Menurut Emi dirinya mengikuti beberapa pelatihan yang diadakan di antaranya pelatihan kemasan, sertifikasi halal dan hak kekayaan intelektual.
"Jadi semakin pede masuk ke toko-toko modern. Terus kemarin juga masuk ke Hotel Tentrem yang di supermarketnya. Terus mulai banyak reseller sih, Alhamdulillah. Ya selama ini pelatihan-pelatihan sangat membantu, tapi kalau tidak dibantu promosi ya sama saja," ucap Emi. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar