Semarang-Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah-Yogyakarta Indra Yuheri mengatakan mengatakan dalam mendorong peningkatan literasi dan keuangan di Kota Semarang, pihaknya memberikan bantuan pendidikan lewat tabungan pelajar. Pernyataan itu dikatakannya di sela penyerahan bantuan pendidikan kepada 752 pelajar secara virtual, kemarin.
Menurutnya, bantuan tabungan pelajar yang diberikan itu juga akan membudayakan pelajar untuk gemar menabung sejak dini.
Indra menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki pada 2019 kemarin indeks literasi keuangan Jateng sebesar 47,38 persen dan lebih tinggi bila dibandingkan nasional sebesar 38,03 persen saja. Namun, indeks inklusi keuangan Jateng hanya 65,71 persen lebih rendah dari nasional yang mencapai 76,19 persen.
"Melalui program rekening tabungan simpanan pelajar, kami mengharapkan Kota Semarang dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam masa pandemi COVID-19. Gerakan dan budaya menabung perlu kita dorong terus, dengan program-program yang lebih relevan. Karena budaya menabung merupakan hal mendasar dari pengelolaan keuangan yang kita miliki," kata Indra.
Lebih lanjut Indra menjelaskan, target inklusi keuangan secara nasional sebesar 90 persen dan harus bisa tercapai pada 2024 mendatang. Sehingga, indeks inklusi masyarakat Jateng harus terus ditingkatkan dalam berbagai program.
"Dengan sinergi bersama lembaga keuangan dan pemerintah daerah, bisa semakin meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Jawa Tengah," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar