Gubernur Ganjar Pranowo meninjau gudang Bulog Banaran di Delanggu, Kabupaten Klaten. |
Semarang-Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Tengah Miftahul Ulum mengaku optimistis, sepanjang tahun ini mampu menyerap gabah petani di atas 75 persen dari target yang ditetapkan sebesar 204 ribu ton gabah. Namun demikian, untuk saat ini diakui serapan masih rendah karena beberapa daerah sentra beras sempat terkena dampak banjir.
Miftahul menjelaskan, memang diakuinya ada kendala yang dihadapi beberapa bulan terakhir dalam upaya penyerapan gabah petani di Jateng karena dampak banjir. Pernyataan itu dikatakannya saat mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo meninjau gudang Bulog Banaran Delanggu Klaten, Senin (29/3).
Menurut Miftahul, sejumlah daerah yang menjadi sentra padi di Jateng sempat mengalami musibah banjir. Akibatnya, banyak areal pertanian yang tergenang banjir dan merusak lahan persawahan.
"Jadi Jawa Tengah kita dikasih 204 ribu ton, dan sepanjang tahun ini Insya Allah serapannya harus di atas 75 persen. Minimal itu. Kendalanya sebenarnya pada saat musim hujan kemarin itu saja, jadi banyak gabah yang dipanen lebih awal. Karena rusak dalam arti kena bencana banjir itu, maka yang padinya roboh harus segera dipanen," kata Miftahul.
Lebih lanjut Miftahul menjelaskan, karena gabah yang dipanen petani mutunya kurang bagus maka Bulog tidak bisa membelinya. Sehingga, di awal tahun memang belum terlalu banyak gabah petani yang berhasil diserap Bulog. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar