Andry Prasmuko Deputy Kepala Perwakilan Implementasi Grup Sistem Pembayaran KPw BI Jateng |
Semarang-Deputy Kepala Perwakilan Implementasi Grup Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Andry Prasmuko mengatakan peta pelaku usaha di wilayah Jateng yang telah memanfaatkan QRIS, paling besar didominasi usaha mikro. Pernyataan itu dikatakannya di kantornya, Kamis (18/3).
Andry menjelaskan, sebanyak 68 persen pelaku UMKM yang ada di wilayah Jateng sudah menggunakan pembayaran secara nontunai memakai aplikasi QRIS. Sedangkan pelaku usaha kecil mencapai 21,7 persen, dan usaha menengah sebanyak 7,5 persen.
Dengan proporsi pelaku usaha di Jateng yang telah memanfaatkan QRIS cukup banyak, maka sosialisasi penggunaan transaksi pembayaran nontunai dinilai cukup berhasil.
"Penggunaan QRIS di sini itu memang sebagian besar yang menggunakan QRIS, banyak di usaha mikro. Hampir 68 persen ada di usaha mikro. Ini kan memang tidak terlepas dari karakter di wilayah Jawa Tengah, UMKM-nya itu sangat besar. Memang yang penopang perekonomian Jawa Tengah ini UMKM. Transaksi yang terbanyak memang dari sektor itu," kata Andry.
Andry lebih lanjut menjelaskan, per Januari 2021 kemarin saja jumlah transaksi nontunai yang dilakukan di wilayah Kota Semarang mencapai Rp7 miliar dan di Kota Surakarta sebesar Rp3 miliar serta di Kabupaten Magelang sebesar Rp2,7 miliar.
"Karena potensinya yang cukup besar itu, kami optimistis masyarakat akan semakin banyak menggunakan transaksi nontunai sebagai metode pembayarannya. Sehingga ke depannya, kami akan lebih banyak lagi mengembangkan aplikasi QRIS," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar