Seorang ASN Pemprov Jateng menerima vaksin Sinovac. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo memastikan, seluruh tenaga pendidikan akan mendapatkan vaksinasi secara bertahap. Untuk saat ini, tenaga pengajar yang berusia lanjut akan mendapat prioritas menerima vaksin Sinovac.
Yulianto menjelaskan, tenaga pengajar yang berusia di atas 50 tahun bisa mendapatkan vaksinasi di fasilitas kesehatan setempat sesuai jadwal pendaftaran. Hal itu dilakukan, karena lansia juga merupakan kelompok masyarakat yang rentan dan berisiko tinggi.
Namun demikian, Dinas Kesehatan Jateng memastikan bahwa untuk tenaga pengajar akan mendapatkan vaksinasi semua dan akan diberikan secara bertahap karena kuotanya terbatas.
"Kita prioritas pada risiko ya sekarang ini, dan faktor risiko paling banyak itu adalah lansia. Jadi kalau pengajar usianya sudah 50 tahun ke atas ya kita dahulukan, tapi yang masih muda-muda pengajarnya itu ya nanti. Seperti dosen dan profesor yang usianya di atas 60 tahun itu didahulukan, bukan karena profesornya tapi karena usianya," kata Yulianto, Rabu (3/3).
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, terkait dengan kebijakan pembelajaran tatap muka akan dibahas secara bertahap setelah semua mendapatkan vaksin. Baik para pengajar maupun siswa yang sudah berusia 18 tahun, karena untuk vaksinasi masih diperuntukkan bagi usia di atas 18 tahun.
"Kalau yang di bawah usia 18 tahun atau anak-anak tidak mendapat vaksin. Tapi, untuk pembelajaran tatap muka tentu menjadi kebijakan dari pemerintah untuk mengaturnya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar