Sejumlah ASN Pemprov Jateng saat akan mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua, kemarin. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya terus melacak jika ada laporan temuan kasus COVID-19 varian baru di 35 kabupaten/kota, dan sampai sejauh ini laporan virus Korona varian baru ada di Kabupaten Brebes dari TKI yang pulang dari Arab Saudi namun sudah dinyatakan negatif saat pulang ke kampung halaman. Pihaknya sampai saat ini, juga terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap keluarga TKI asal Brebes yang pulang dari Arab Saudi. Meski sudah dilakukan testing dan hasilnya negatif, pihaknya tetap memberikan perhatian kepada keluarga TKI dan para tetangga sekitarnya.
Yulianto menjelaskan, saat ini memang diketahui ada dua tetangga keluarga TKI yang terkonfirmasi COVID-19. Namun, belum bisa dipastikan terinfeksi varian baru atau bukan karena masih dilakukan pemeriksaan.
Namun dirinya memastikan, kemungkinan kedua tetangga dari keluarga TKI itu terinfeksi COVID-19 varian lama. Sebab, TKI yang pulang dari Arab Saudi telah dinyatakan negatif usai menjalani masa karantina di Wisma Atlet Jakarta pada 12 Februari 2021 kemarin.
"Sampai saat ini yang menderita varian baru itu sebenarnya sudah sembuh, tapi ini kita awasi terus. Kita masih melakukan tes swab secara rutin, untuk mengawasi perkembangannya. Yang dua tetangganya yang positif itu, belum terbukti bahwa itu varian baru. Kemungkinan varian lama," kata Yulianto, Jumat (12/3).
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, pihaknya terus mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Brebes berkaitan dengan upaya pemantauan keluarga TKI tersebut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam upaya pencegahannya.
Tambahan Vaksin 55 Ribu Vial
Sementara itu, Jateng kembali menerima kiriman sebanyak 55 ribu vial Vaksin Sinovac dan langsung didistribusikan ke 35 kabupaten/kota untuk disuntikkan ke masyarakat sasaran. Sampai saat ini, sudah ada 700 ribu warga yang telah menerima vaksin.
Yulianto menyatakan, pengiriman vaksin dari pusat memang dilakukan secara bertahap dikarenakan jumlahnya yang terbatas. Kedatangan vaksin sebanyak 55 ribu vial itu kemudian dibagi rata ke 35 kabupaten/kota melalui Dinas Kesehatan masing-masing, dan sebagai masyarakat sasaran di tahap vaksinasi saat ini adalah pelayan publik, pedagang pasar dan juga lansia serta wartawan.
Menurutnya, beberapa kabupaten/kota juga sudah mengikutsertakan tokoh agama dan tenaga pengajar sebagai penerima vaksin di gelombang kedua.
"Sudah ada yang datang lagi ya, makanya akan kita bagi hari ini. Kemarin yang datang sekitar 55 ribu vial, dan yang pertama itu kan 100 ribu vial. Yang tambahan ini sekitar 55 ribu sekian," ucap Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pada tahap vaksinasi saat ini sasarannya cukup banyak dan ketersediaan vaksin yang terbatas jumlahnya. Untuk kelompok lansia di Jateng saja jumlahnya 3,1 juta orang, dan pelayan publik ada 2,2 juta orang. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar