Semarang-Kepala Kantor BEI Perwakilan Semarang Fanny Rifqi mengatakan awal tahun terjadi pertumbuhan investor baru di pasar modal, dan di Kota Semarang mengalami penambahan 16.123 investor baru. Dirinya optimistis, penambahan investor di awal tahun ini bisa menjadi jembatan peningkatan perekonomian di masa pandemi.
Fanny menjelaskan, berdasarkan data statistik pasar modal Indonesia menggambarkan bahwa investor yang bermain di pasar modal berpenghasilan Rp10 juta ke atas mencapai 54,01 persen. Sedangkan investor dengan penghasilan kurang dari Rp10 juta, sebanyak 29,86 persen.
"Sampai dengan Januari 2021 ini, mencapai 40,487 investor. Kalau kita bandingkan dengan satu tahun sebelumnya, yaitu per 31 Januari 2020 saat itu investor di Kota Semarang mencapai 24.364 investor. Sehingga, dalam satu tahun terakhir ini terdapat penambahan kurang lebih sekitar 16.123 investor yang berinvestasi di pasar modal di Kota Semarang," kata Fanny, Jumat (19/2).
Fanny lebih lanjut menjelaskan, pihaknya akan terus berupaya dalam mengembangkan pasar modal di Kota Semarang pada khususnya dan Jateng pada umumnya. Yakni, dengan melakukan sejumlah kegiatan edukasi pasar modal kepada masyarakat. Salah satunya, melalui kegiatan sekolah pasar modal.
Sampai dengan saat ini, di Kota Semarang ada lebih dari 20 galeri investasi di sejumlah kampus perguruan tinggi. Pembukaan galeri investasi di perguruan tinggi, dalam rangka mengenalkan pasar modal kepada generasi milenial.
"Pada 2020 kemarin ada 337 kali kita menyelenggarakan sekolah pasar modal. Tidak hanya di Kota Semarang saja, tapi ada di beberapa kota di sekitar Semarang. Pesertanya yang ikut sekolah pasar modal, sampai saat ini sudah mencapai 4.787 orang," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar