Tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan yang akan divaksin harus menjalani pemeriksaan awal. |
Semarang, Idola 92,6 FM-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menghitung, ada sekira 13 ribuan tenaga kesehatan non-medis yang bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan non-medis itu diusulkan bisa menerima vaksin tahap kedua. Sebab, nama-nama SDM kesehatan non-medis itu belum terdaftar sebagai penerima vaksin.
Yulianto menjelaskan, orang-orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya juga perlu diusulkan untuk menerima vaksin pada tahap kedua. Sehingga, 13 ribuan SDM kesehatan non-medis bisa diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapat vaksin.
Menurut Yulianto, pihaknya juga telah meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang serta Kota Surakarta untuk memercepat proses vaksinasi.
"Itu yang baru kita usulkan, karena data yang sudah ada itu fix ya. Itu vaksinnya sudah ada semua. Nah, ada kira-kira 13 ribuan yang kita usulkan tambahan. Kalau bisa disetujui, berarti kami minta vaksinnya untuk tahap ini. Tapi kalau belum ya kita ikutkan yang tahap kedua," kata Yulianto, kemarin.
Ganjar Pranowo Gubernur Jateng |
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi, berkaitan pengiriman vaksin tahap kedua. Hal itu dirasa penting, karena untuk menyusun jadwal percepatan vaksinasi.
Menurutnya, pemprov juga telah mengumpulkan daftar SDM kesehatan non-medis yang bisa ikut divaksin pada tahap kedua.
"Saya akan komunikasi dengan pak menteri kesehatan, kapan vaksin tahap kedua akan dikirim. Dan di Jawa Tengah, ternyata tidak hanya nakes. Sekarang kita naik pada SDM kesehatan. Maka seluruh yang bekerja di rumah sakit dan di faskes-faskes yang ada itu, semua mesti divaksin," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar