Kadinkes Yulianto Prabowo menyebut PPKM memang harus diperpanjang karena perilaku masyarakat belum berubah. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengakui, bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai pada 11-25 Januari 2021 belum menunjukkan hasil optimal. Sehingga, kebijakan PPKM memang perlu dilakukan perpanjangan waktu hingga masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
Yulianto menjelaskan, masyarakat harus mampu memberikan dukungan kepada pemerintah dalam upaya menekan penyebaran dan penularan COVID-19. Sebab, perubahan perilaku dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk memerangi pandemi ini.
Menurutnya, dengan masyarakat patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan akan memberikan dampak baik bagi pencegahan virus Korona agar tidak terus menyebar.
"Perlu, karena namanya perubahan perilaku ini dua minggu belum cukup. Jadi butuh waktu. Pak gubernur juga sudah mengusulkan bahwa PPKM tidak hanya dua minggu, tapi perlu diperpanjang. Kalau itu diperpanjang, prinsipnya Jawa Tengah sepakat ya karena memang perubahan perilaku dua minggu itu kelihatannya belum mempunyai efek yang cukup," kata Yulianto, Jumat (22/1).
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, kebijakan PPKM kembali diperpanjang hingga 8 Februari 2021 karena tahap pertama belum memberikan dampak yang baik. Untuk wilayah Jateng, seluruh kabupaten/kota sudah menerapkan PPKM dan yang terakhir adalah Kabupaten Kendal.
"PPKM ini hasilnya kan belum menggembirakan ya. Kalau itu muncul kesadaran masyarakat yang ada di bawah, tentu akan sangat baiklah ya untuk kita bisa menekan ini (COVID-19). Sambil terus kita melakukan percepatan terhadap vaksinnya. Mudah-mudahan sih bisa baik," ujar Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar meminta masyarakat Jateng, agar bisa mengurangi aktivitas keluar rumah jika tidak perlu dan menghindari kerumunan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar