Gubernur Ganjar Pranowo meminta pedagang di pasar selalu memakai masker saat melayani pembeli. |
Semarang-Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Andrarasmara mengatakan para pengusaha mengaku selama sepekan sejak diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), omzet usahanya mengalami penurunan dari sebelum kebijakan itu diberlakukan. Banyak pelaku usaha yang mengakui jika omzet penjualannya mengalami penurunan antara 20-30 persen, dan bahkan kalangan perhotelan juga mengalami penurunan okupansi cukup dalam sejak akhir tahun kemarin.
Arnaz menjelaskan, sejumlah sektor usaha sebenarnya telah mampu beradaptasi di masa pandemi setelah penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang dilakukan Pemkot Semarang beberapa kali tahapan. Sehingga, para pelaku usaha di Kota Semarang sudah mulai terbiasa dengan keadaan.
"Kalau dikatakan dari omzet pasti ada penurunan, tapi adaptasinya temen-temen pengusaha kalau saya lihat lebih cepat untuk beradaptasi. Tapi kalau mengeluh ya pasti mengeluh. Pengamatan saya penurunan omzet ya sekitar 20-30 persen ada," kata Arnaz, Selasa (19/1).
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan telah mengevaluasi sepekan penerapan PPKM, memang sempat terjadi gesekan-gesekan di masyarakat. Oleh karena itu, pemprov mengeluarkan sejumlah kebijakan dan aturan untuk semua bisa melaksanakan PPKM dengan baik.
Menurutnya, saat ini masih ada daerah yang belum menerapkan PPKM. Yakni Kabupaten Kendal, dan kepala daerahnya sudah diminta menerapkan aturan yang sama dengan daerah lainnya.
"Hanya tinggal satu saja kabupaten/kota yang belum membuat regulasi, tinggal Kendal saja. Nah kendal kita harapkan, nanti bu bupati segera mengeluarkan aturan sehingga seluruh Jawa Tengah mendukung PPKM. Dan saya kira ini bagian dari semangat di kabupaten/kota dalam menjaga warganya, menjaga Jawa Tengah agar COVID-19 bisa tertangani," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar