Ilustrasi |
Semarang-Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan keputusan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 di tengah situasi yang sulit, membuat kalangan pengusaha semakin tertekan. Bahkan, para pengusaha khawatir akan memilih jalan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak turunannya.
Menurutnya, pengusaha merasa keberatan dari kenaikan upah buruh tahun depan.
Frans menjelaskan, saat pandemi mulai terjadi sudah memukul para pengusaha di Jateng. Beberapa di antaranya mengalami kesulitan keuangan, dan pengusaha lainnya memilih merumahkan sebagian pekerja guna mengurangi biaya produksi.
"Bisa terjadi, kenapa tidak (PHK). Padahal, dari dulu kita sudah menghindar. Merumahkan dulu, jangan sampai PHK. Bisa terjadi itu kalau keadaan tambah jelek, bagaimana lagi. Kan di sini berlaku UMK. Kita minta satu kebijakan begitulah, supaya kita bisa sama-sama hidup," kata Frans, kemarin.
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku tidak sependapat dengan kekhawatiran pengusaha di Jateng. Sebab, kekhawatiran para pengusaha itu tanpa alasan.
"Gelombang PHK gimana? Bentar tho. UMP itu upah minimum, dan itu diberlakukan untuk mereka yang kerja satu tahun. Jadi sebenarnya agak tidak beralasan. Ini kalau memang ada yang keberatan, bisa kok dilakukan penundaan. Meskipun tahun lalu tidak ada yang menunda," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar